VIVAnews - Keprihatinan atas kematian aktivis Internet,
Aaron Swartz, yang memutuskan bunuh diri atas tuduhan hukum yang
mengancamnya, terus bermunculan.
Akademisi di Amerika Serikat dan seluruh dunia memberikan penghormatan pada Swartz, melalui tweet-tweet ke jaringan pekerjaan mereka dengan menggunakan tanda tagar khusus, #pdftribute.
Swartz dikenal cukup lama aktif memperjuangkan kebebasan ber-Internet, untuk meningkatkan akses terbuka di situs. Ia memimpin tuduhan terhadap UU Anti Pembajakan atau Stop Online Piracy Act (SOPA).
Swartz juga menghadapi denda jutaan dolar dan hukuman penjara yang lama atas tuduhan mencuri jutaan artikel akademis di Massachusetts Institute of Technology (MIT).
Dilansir dari Al Jazeera, banyak profesor dan peneliti memposting link penghormatan kepada Swartz ke karya akademis mereka di Twitter. Seperti tweet dari ahli biologi UC Berkeley, Michael Eisen. Dalam akunnya ia bersuara :
"the real #PDFtribute shouldn't be putting your paywalled papers online, it should be never letting them go behind a paywall again".
Penulis dan analis politik dan media digital, Sarah Kendzior, pun menyampaikan keprihatinannya dalam tweet:
"Academic paywalls are part of a culture of fear. Fear of engaging with the world instead of insulating oneself from it. #pdftribute."
Isu file sharing merupakan penyebab semua debat online. Banyak yang berharap #pdftribute akan menandai era baru akses terbuka untuk karya akademis.
Bahkan, aktivis peretas Anonymous juga memberikan penghormatan dengan cara khas mereka, yakni "mengubah" website MIT untuk memposting penghormatan kepada Swartz dan menyebutkan reformasi hak cipta.
Selain simbol #pdftribute, bentuk keprihatinan lain juga diungkapkan melalui #RIPAaronSwartz. Dalam jaringan ini juga ditampilkan gambar e-mail Swartz yang dikirimkan ke kelompok penentang rancangan UU hak Cipta Amerika Serikat. (eh)
Akademisi di Amerika Serikat dan seluruh dunia memberikan penghormatan pada Swartz, melalui tweet-tweet ke jaringan pekerjaan mereka dengan menggunakan tanda tagar khusus, #pdftribute.
Swartz dikenal cukup lama aktif memperjuangkan kebebasan ber-Internet, untuk meningkatkan akses terbuka di situs. Ia memimpin tuduhan terhadap UU Anti Pembajakan atau Stop Online Piracy Act (SOPA).
Swartz juga menghadapi denda jutaan dolar dan hukuman penjara yang lama atas tuduhan mencuri jutaan artikel akademis di Massachusetts Institute of Technology (MIT).
Dilansir dari Al Jazeera, banyak profesor dan peneliti memposting link penghormatan kepada Swartz ke karya akademis mereka di Twitter. Seperti tweet dari ahli biologi UC Berkeley, Michael Eisen. Dalam akunnya ia bersuara :
"the real #PDFtribute shouldn't be putting your paywalled papers online, it should be never letting them go behind a paywall again".
Penulis dan analis politik dan media digital, Sarah Kendzior, pun menyampaikan keprihatinannya dalam tweet:
"Academic paywalls are part of a culture of fear. Fear of engaging with the world instead of insulating oneself from it. #pdftribute."
Isu file sharing merupakan penyebab semua debat online. Banyak yang berharap #pdftribute akan menandai era baru akses terbuka untuk karya akademis.
Bahkan, aktivis peretas Anonymous juga memberikan penghormatan dengan cara khas mereka, yakni "mengubah" website MIT untuk memposting penghormatan kepada Swartz dan menyebutkan reformasi hak cipta.
Selain simbol #pdftribute, bentuk keprihatinan lain juga diungkapkan melalui #RIPAaronSwartz. Dalam jaringan ini juga ditampilkan gambar e-mail Swartz yang dikirimkan ke kelompok penentang rancangan UU hak Cipta Amerika Serikat. (eh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar